Cari Blog Ini

Senin, 28 November 2011

Menghindari 5 Jenis Makanan Yang Sulit Dicerna Tubuh


Menurut Prof. DR. Muhammad Zufrie, SpAK, Ph.D. Kepala Subdivisi Gastronepatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada, sederet gejala di atas bisa merupakan pertanda bahwa Anda baru saja mengonsumsi makanan –makanan yang sulit dicerna oleh tubuh. Tak ingin disiksa dengan gangguan perut lagi? Berikut ini, tipsanda.com akan membeberkan tips bagaimana menghindari 5 jenis makanan yang sulit dicerna oleh tubuh, menurut Dr. Ir. Nuri Andareulan, M.Psi. pakar pangan dan gizi, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Institute Pertanian Bogor:
1. Gorengan. Pisang goreng, bakwan, cireng dan ‘kroni-kroninya’ selalu berhasil menggoda Anda untuk ngemil. Padahal, sepotong makanan gorengan sudah bisa dipastikan mengandung banyak lemak yang sulit dicerna oleh usus. Khususnya apabila minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah minyak jelantah. Karena sudah digunakan berkali-kali, minyak jelantah sudah teroksidasi. Istilah oksidasi ini sebenarnya sama artinya dengn proses berkarat pada bhan logam yang terkena paparan oksigen. Proses oksidasi tersebut bisa dilihat dari berubahnya warna minyak menjadi kehitaman setelah menggoreng. Makanan yang teroksidasi dapat mengancam kesehatan sel-sel dalam saluran pencernaan. Bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Sehingga Anda akan mengalami diare, mulas dan muntah.
2. Soft Drink.Minuman yang mengandung zat asam ini dapat mengiritasi kerongkongan dan lambung. Jika Anda meminumnya saat perut kosong , soft drink akan merangsang saraf sensorik, sehingga terjadi peradangan. Akibatnya, kadar asam di lambung ‘rasanya’ meningkat seperti halnya saat gejala radang lambung (maag). Yang sebenarnya terjadi, perut terisi penuh oleh zat sam. Untuk itu, sebaiknya jangan berikan soft drink pada anak-anak dan orang lanjut usia. Kelompok usia ini rentan mengalami diare, karena organ pencernaan mereka belum atau sudah tidak sempurna dalam mencerna makanan dengan tingkat keasaman yang tinggi atau pH yang rendah. Dr. Zufrie menyarankan kepada penderita maag untuk stop sama sekali mengonsumsi soft drink.  Karena soft drink dapat menyebabkan kembung yang akut dan serangan kolik (sakit perut yangluar biasa).
3. Kue Brownie. Sebetulnya, sah-sah saja Anda menikmati kue brownie favorit. Karena brownie baru sulit dicerna bila dikonsumsi dalam jumla berlebihan. Bila Anda termasuk orang yang tidak mudah dipuaskan dengan sepotong kecil kue brownie, sekarang saatnya berhati-hati. Sepotong brownie, yang umumnya berukuran 2×2 cm, sudah menyimpan 75 sampai 80 kalori. Sedangkan yang berukuran 2×3 cm mengandung 100 kalori. Jadi makan lebih dari 2 kue brownie akan membuat perut penuh, akibat kandungan lemak dan gula yang tinggi dalam kue tersebut. Selanjutnya perut yang kewalahan mencerna menjadi tersiksa karena ‘dihujani’ tugas berat secara mendadak.
4. Permen Karet. Mengunyah permen karet sudah menjadi kebiasaan Anda untuk menghilangkan kantuk? Berhati-haitlah, karena jika dikonsumsi berlebihan bisa mengganggu kinerja usus dalam mencerna makanan yang Anda telan. Khususnya karena kandungan gula dan alcohol yang banyak ditemukan dalam permen karet. Hal ini juga berlaku pada permen cokelat dan minuman bersoda. Secara kimiawi, gula dan alcohol tidak dapat dicerna oleh metabolism tubuh secara sekaligus. Akibatnya, keduanya akan langsung dikirim ke usus besar. Artinya, percuma saja Anda memakannya, selain hanya untuk menyenangkan mulut Anda. Kalau untuk mengusir kantuk, itu pun hanya akan hilang sementara.
5. Lemak, Urat dan Kikil Sapi. Kalau bisa, hidnari memakan bagian yang berwarna putih pada daging sapi. Bagian ini mengandung jaringan ikat, sehingga sulit dicerna tubuh. Sebelum turun ke fases, daging ini akan bertahan lama di lambung. Setelah itu, daging dari hidangan steak Anda kan sampai di usus 12 jari tanpa bisa dicerna. Hal ini akan membuat perut Anda terasa penuh dan tidak nyaman dalam waktu 24 jam. Biasanya, bagian daging yang berwarna putih juga banyak ditemukan pada bakso urat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar