Cari Blog Ini

Kamis, 01 Maret 2012

Bertahan

Biarkan Kesah Ini Kubertahan
Menggenggam Bara Kerinduan

... Sendiri Terbelenggu
Dalam Sukma Menggema Lara
Rindu Ini Tiada Ujungnya

Kembalikanlah Asa Ku
Kesemula tiada Rindu Yang Pilu

Redamkanlah Yaa RABBI

Kuingin
Malam Ini Tidur Lelap
Dibuai Malam Yang Pekat
Damai Dalam Mimpi

Syair

walau sejuta pilu
menghujam
akan terus ku dendangkan
nyanyian cinta dari jiwa

... Walau sumbang jadi aral
tak kan mampu merintang

Demi cinta ku
Demi rindu ku
yang hanya pada mu

Syair dari hati
nada mendayu syahdu
semoga kasih mendengar
jerit tangis ketulusan ku.

Dimana...???

Untuk Rembulanku
Engkaulah Cahaya, Yang Tak Pernah Lelah
Walau Terangnya Pagii
Mengubah Warnamu Memucat Pasi
Engkau Kan Kembali
...
Untuk Kejoraku
Walau Kabut Membalutmu
Dalam Sendiri Bertahan Menyatu
Meski Bintang Yang Lain Tak Acuh
Cahayamu Tak Jua Lumpuh

Malam Semakin Kelam
Anganku Tak Jua melayang
Terbelenggu Rindu Berpadu
Terhimpit Sepi Hati Nan Sunyi

Dimana Kekasihku Kini

Pusara Hati

Duhai engkau bunga jiwa ku,
Masih ingatkah engkau
di kala purnama itu indah
Masih ingatkah saat gemintang menaburkan
cahaya nya,
... dan
di antara deburan gelombang di tepi pantai
terhampar butir-butir pasir penuh harapan

Masih ingatkah.....
di sudut bebatuan
engkau dan aku memahat sebuah janji
di hati

Duhai bunga jiwa ku....
lalu kemana engkau kini
pergi
mengapa tak kunjung kembali

Tahu kah engkau bunga jiwa ku
di pantai ini, aku masih
selalu menanti
seperti karang yang terhempas ketidak pastian..

Pagi

Pagi menyambut
dengan rinai yang terjatuh dari telaga langit

Bersemi bunga indah
di taman istana para
... pemuja cinta

Semoga derasnya
dapat menghapus luka
semoga wangi aroma nya
dapat bangkitkan lagi
rasa untuk asmara.

Rindu bergelora


Aneh……..
satu kata yang tiba-tiba melintas dibenak fikirku…
tentang sikapku…
egoku…
khilafku…
kusemakin tak fahami jati diriku…
diantara tekanan kehampaan yang membelut hari-hari sepiku…
ada satu nama terpahat rapi dalam prasasti hati…
namun ragu tak henti mendesak,
bimbang pun mengiyakan, mengoyahkan penaku…
andai saja langit tak hanya biru…
bisakah senja berwarna ungu…
merah fajar tak akan pernah berganti hijau…
aku bener-bener tak habis pikir…
kenapa kutak bisa meredam gejolak rindu ini…..