Cari Blog Ini

Rabu, 02 April 2014

Sang Jendral (Purn) Keturunan Pangeran Diponegoro

 
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengendarai kuda saat kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (23/3/2014), menyisakan sebuah kesan kuat.
Setelahnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto itu keturunan Pangeran Diponegoro.
Menurut Basuki, hal itulah yang melatarbelakangi Jenderal Prabowo melakukan ritual berkuda sembari menyelipkan keris di bagian depan tubuhnya pada kampanye akbar Partai Gerindra.
Aksi itu cukup menyolok dan mengundang penasaran mengapa Prabowo melakukannya.
"Beliau memang keturunan Pangeran Diponegoro. Kalau gue yang pakai keris, baru bingung ntar lu," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/3).
Benarkah Prabowo Subianto ini keturunan sang pangeran pengobar Perang Jawa (1825-1830) itu? Bukankah ia juga punya darah Minahasa dari garis ibunya, Dora Sigar.
Penelusuran Tribun sepanjang pekan lalu ke sejumlah narasumber di Yogya maupun Manado dan Minahasa, kampung halaman Dora Sigar, menemukan data dan fakta menarik.
Ada semacam paradoks pada diri Prabowo secara historis, berdasar riwayat keluarganya. Dari Langowan, kota kecil di Minahasa Utara, diperoleh informasi di tubuh Prabowo dan saudara- saudaranya masih mengalir darah Benyamin Thomas Sigar alias Tawajln Sigar.
Kapiten Langowan
Siapakah dia? Tawajln Sigar ini tetua keluarga di Langowan, yang pernah menjadi kapiten ketika pasukan Tulungan atau pasukan bantuan(hulptroepen) dari suku-suku di Minahasa dikirim ke Jawa untuk membantu memadamkan perlawanan Pangeran Diponegoro.
Pengiriman hulptroepen dari Minahasa dilakukan dua gelombang. Pertama pada tahun 1826, dan kedua pada 1829.
Kapiten Tawajlin Sigar diberangkatkan di gelombang kedua, di bawah pimpinan Mayor Tololiu Herman Willem Dotulong, tokoh utama pasukan Tulungan.
Bode Grey Talumewo, peneliti muda dan pengumpul data sejarah Minahasa kepada Tribun meyakinkan, Prabowo Subianto merupakan turunan kelima dari Kapiten Langowan, Benyamin Thomas Sigar. Dialah yang ikut membantu Dotulong selama tugas di Jawa.
Bode menjelaskan, turunan Benyamin Thomas Sigar yakni Bastian Sigar yang memiliki anak Laurents T Sigar, Kepala Walak Langowan.
Anak Laurents diberi nama Philip Sigar yang tak menjabat apa pun. Dari Philip lahirlah Philip LF Sigar.
Philip inilah yang merupakan ayah Dora Sigar, ibunda Prabowo dan saudara-saudaranya. Dora Sigar yang dibawa ayahnya ke Utrecht, Belanda, bertemu Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo di negeri itu, mereka kemudian menikah.
Philip LF Sigar ini pribadi yang cemerlang. Ia pernah menduduki jabatan Sekretaris Karesidenan Manado (1922-1924), sebelum ditugaskan ke Bandung, Jawa Barat. Ayah Dora Sigar ini menjadi orang Indonesia yang menduduki jabatan tinggi dam strategis di jaman Hindia Belanda.
"Dora Sigar kemudian bertemu dengan Soemitro di Belanda. Saat itu Soemitro kuliah di Belanda. Dari keduanya kemudian lahirlah Prabowo Subianto dan saudara-saudaranya," kata Bode yang kini mengumpulkan data sejarah pemimpin perang era Minahasa lama.