Cari Blog Ini

Kamis, 08 Maret 2012

Dengan apa aku bisa membelenggu


Dengan apa aku bisa membelenggu
Asamu begitu panjang terpentang
Butiran cinta kau rekat di banyak bati
... Bagai tak cukup rasa yang ku titipkan
Atas jiwamu yang gersang
Hingga mati semua mimpi buruk

Dengan apa ku bisa berbisik
Meniupkan tentram hingga hilang gelisah
Mengapa kau bisu saja melihat
Bahkan semburat merah bunga tanda cinta
Kau terlantarkan layu di atas batu abu-abu
Aku tersungkup dalam gelap malam
Kehilangan tepian tempatku teguh berdiri

Dengan apa aku bisa membelenggu
Rasa ini tak ikhlas bila kau berbagi
Dari dua jeda pergantian jarak antara siang dan pagi
Aku mematut semua patut
Memangkas semua pantas
Akankah aku dan kau dapat sepakat
Hingga kelak ku serahkan jiwa raga

Sedangkan

Aku Ingin Mendekap Senja
Namun Sungguh Hanya Khayal'belaka
Seperti Hasratku
Untuk Memiliki Dirimu
Harus Membawa Syarat Mutiara
Sedangkan Aku
Ia Anggap Hanya Sebuah Lumpur

Si Pungguk ini
Hanya Bermimpi Untuk Memiliki
... Sedang Dimatanya Aku Hanya Penghibur
Lelucon Yang Tak Punya Lakon

Betapa Hinakah Wanita Ini Dihadapanmu
Sungguh Aku Tak Mampu
Memangku Gunung
Untuk Kupersembahkan Padamu

Sedangkan Aku
Hanya Punta Cinta
Beserta Kesetiaan Yang Ada

Merindumu


Ku Tulis Rindu
Lewat Puisi Malamku
Ku Ukir
Lewat Syair Cinta Yang Membiru
Setiap Detik Kulalui
Seluruh Alam Turut Membisu
Menahan Gejolak Di Dada
Aku Yang Semakin Tak Kuasa

Merindumu

Keindahan


Rampingnya kaktus
Tak mampu kurentuh
Moleknya mawar tak dapat kurengkuh

Keindahan seorang hawa
Dibalik kerudung yang sederhana
Kuatkah hatimu
Menjaganya hanya untukku ??

Cahaya Illahi menyinari
... Raut wajah ayu yang alami

Untuk gadisku

Makna


Sekeping Hati
Dalam Diam Berbenih

Entah Apa Yang Mengisi
Namun Gundah Telah Mewarnai

Setiap Waktu
Candamu Membahana
Setiap Saat Anganku Bermakna

... Makna Yang Belum Pernah Kumengerti

Apakah Yang Kurasa Ini ??

Malam Yang Dingin

Kuheningkan Jiwaku
Dan coba KupahamI
Di sudut Kamar Dalam Sunyi
Getaran Hati Yang Tak Kumengerti

Kepada bintang Akan Ku Ceritakan
Kepada Angin
Kepada Malam Yang Dingin
Semua Tentang Perasaanku
Yang kini Gundah Membelenggu

Aku Tak Akan Pergi


Di Bawah Rintik Gerimis
Dalam Penantianku coba Bersabar
Menggigil Raga Tak Ku Hirau Demi Hadirmu

Ku Tahu
Kau Pasti Datang
Menerobos Waktu Yang Membelenggu Jejakmu
Perlahanlah Meski Tertatih
Aku Tak Akan Pergi
Sebelum Kau Kembali

Kau Selalu Ada

Sebelum Di Sisiku
Kau Telah Mendamaikanku

Sebelum Dipelukanmu

Kau Telah Meneduhkan Penatku

Ku Ingin Kau Selalu Ada

Untuk Selalu Menyayangiku
Hingga Nafas Lepas Dari Ragaku