Cari Blog Ini

Kamis, 31 Mei 2012

Mengatasi Sifat Sombong Pada Anak

Rasa percaya diri yang tumbuh kuat pada anak adalah hal yang positif. Namun bila kebablasan dan si kecil menjadi sombong, bukanlah suatu hal yang patut dibiarkan. “Anakku ini jago sekali bermain gitar lho. Bakat music turun dari papanya nih. Ayo Sayang, coba mainkan lagunya pakai gitar kamu, biar tante-tante pada lihat,” ujar Jenita, orang tua yang ‘sibuk’ menjual kepiawaian Si Bima di hadapan teman-teman kantornya. Tampaknya si Bima disini memang telah terbiasa diajak pamer oleh mamanya. Menurut Elisabeth Guthrie dan Kathy Mattew dalam buku, “No More Push Parenting: A Mother’s Tale From The Trenches”, diutarakan bahwa studi menemukan  9 dari 10 orang  dewasa mengaku semasa kecil mereka harus menunjukkan kelebihan tertentu ataupun kemampuan yang hebat untuk menyenangkan orang tuanya. Hal tersebut didukung pleh pendapat Deborah Beidel, Ph.D, seorang professor psikologi dari University Of Maryland di College Park, “Kebanggaan orang tua yang berwujud pada serangkaian ‘pawai’ untuk menunjukkan prestasinya di depan orang banyak, bisa menjadi pemicu sikap sombongnya di kemudian hari.” Orang tua manapun pasti bahagia melihat buat hatinya yang percaya diri tapi tetap rendah hati, dengan banyak teman- dimana-mana. Tinggal bagaimana usaha Anda untuk mencegah atau ‘melunturkan’ sikap sombongnya. Sombongnya si kecil mungkin tidak langsung tampak oleh Anda. Sesekali sempatkan diri untuk mengamatinya ketika ia sedang berada di antara teman-temannya. Bila memang ia sering sibuk ‘menjual dirinya’, lunturkan sikap sombongnya dengan tips-tips bijak berikut ini:
1. Cari Semua Sumbernya. Bila Anda mendapatinya sendang menyombongkan diri karena merasa dirinya pandai, tanamkan padanya untuk mensyukuri kelebihannya tapi tidak dengan mengumbarnya. “Mama bangga kamu bisa juara kelas terus. Kita harus selalu bersyukur ya Nak. Tapi Mama akan senang sekali kalau kamu ajari Vito matematika, bagi-bagi ilmu. Karena kalau kamu sombong nak, nggak ada yang mau berteman lagi sama kamu lho.”
2. Berempati Dengan Reaksi Orang. Salah satu cara lain untuk mengubah sikap sombongnya adalah dengan mengajaknya berandai-andai. Reaksi orang lain atas sikap sombong anak bisa diungkapkan padanya agar ia bersikap lebih baik. Lakukan role play dan tempatkan ia di posisi temannya. “Ingat waktu kemarin Daniel ke sini untuk besuk kamu, dan kamu malah asyik pamer mobil-mobilan yang dibelikan papa? Kalau kamu jadi Daniel, gimana rasanya?”
3. Tekankan Pada Karakter Bukan Performa. Biasakan anak untuk menilai orang dari sifat dan karakter orang tersebut, dan bukan dari kepandaiannya, kekayaannya, status social atau apapun. Tanamkan padanya bahwa setiap orang adalah pribadi yang unik dan punya kelebihan  serta kekurangan masing-masing yang harus diterima.
4. Usaha Lebih Penting dari Hasil. Tekankan penghargaan untuk setiap usaha yang dilakukan anak, bukan hanya hasilnya.
5. Cinta Tak Bersyarat. Tekankan pada anak bahwa Anda mencintainya karena dirinya apa adanya dan bukan karena nilainya yang cemerlang, penampilannya, kepandaiannya bermain piano, bahasa Inggrisnya yang cas-cis-cus ataupun prestasi juara kelasnya.
6. Kenali Kelebihan Orang Lain. Menurut Melissa Werner Ph.D, seorang konsultan perkembangan anak dari Early Childhood Education di Athens State University, mengatakan bahwa anak yang sombong lebih focus pada kekuatannya sendiri.”Sebaiknya biarkan ia tahu bahwa di sekelilingnya masih banyak orang-orang yang juga memiliki kelebihan selain dirinya,” kata Werner
7. Berinteraksi. Masih menurut pendapat Werner, mengajari anak untuk memulai interaksi dengan orang lain di sekitarnya juga bisa meminimalkan rasa egosentrisnya. Ajarkan pdanya untuk membiasakan diri menyapa orang lain terlebih dahulu, mulai dari hanya sekedar senyum, sapaan kecil ‘hai’ atau ‘selamat pagi’.
Selain langkah-langkah bijak di atas, tipsanda.com juga akan  mengajak orang tua untuk beriterospeksi diri. Karena si kecil yang sombong bukan berarti lantas kesalahan total berada padanya. Seperti ilustrasi Jenita dan Bima di atas, orang tua pun memiliki andil memunculkan sifat sombong pada anak. Lalu apa yang harus Anda, sebagai orang tua, lakukan? Berikut ini tipsnya:
1. Jangan Membandingkan kemampuannya dengan anak lain, entah itu temannya ataupun saudara sepupunya. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing.
2. Hindari Menyuruhnya memamerkan kepandaiannya, misalnya menyuruhnya bermain piano di depan orang-orang dengan maksud membanggakan/memamerkannya. Kecuali bia bertujuan jelas, seperti pada saat lomba, atau menghibur dalam sebuah acara keluarga.
3. Hindari Menekankan konsep harus mendapatkan sesuatu penghargaan, juara kelas, ataupun nilai tertinggi. Hargailah setiap proses dan usahanya.