Cari Blog Ini

Rabu, 22 Februari 2012

Masih tetap Ku nanti


Walau Rembulan
Telah Berubah Warna
Dan Fajar Telah Berlalu
Sedangkan Mentari
Hendak Menepi
... Tetaplah Kau Jadi Milikku
Berdiam Dalam Lubuk Hatiku
Jarak memisah kan
rindu di antara kita
tersekat oleh kasta dunia

... Akan kah dapat bertahan
atau kah kan berakhir
tenggelam biduk cinta
yang telah lama kita sematkan

Pada palung hati
MASIH TETAP KAN KU NANTI
meski nyawa terpisah
dari raga ini.

Bilakah...????????


Bilakah rembulan mengerti hati ini
mungkin dapat mengurai
kesedihan pada jiwa

Biarlah ku gantungkan
... saja pada ranting-ranting yang rapuh
berharap kesakitan itu
semakin terjatuh menjadi belukar lalu
tersapu angin dan menghilang.
Aku sepenggal dari masa lalu
Tak lebih dari kenangan semu.

Aku yang masih mengharapkanmu
Meski bukan cinta, itu...
Aku masih seperti dulu
Karena diriku bagai si punguk merindukan purnamamu,
walau tak mungkin bagiku dengan semua itu

Di sela keegoanku untuk mendapatkan perhatianmu,
tak kunjung ku terhenti di separuh perjuangan kasihku,

Adakah engkau merasa bila diriku merindui...?
Adakah engkau bisikan tentangku yang mencintai?
Hayaku yang tak pasti

Bilakah ini mimpi, biarlah ku terlelap dalam mimpi tentangmu

Mengajarkan


saat bertatap jiwa,, kau ajarkan aku arti kehadiran...
rasa lirih melantunkan cinta yang bersemi ruang jiwa...
memberi arti cinta yang telah kau lembarkan di dinding hati, hidupku penuh warna..
... terfikir kelak cinta kita kan ku rangkul dan genggam sekuat jiwa yang tersasikan di atas garis pena,,

sunyi terasa,, saat kepergianmu menghilang di hati ini...
sesal tiada akhir,, sesal tiada arti, sesal tiada guna,,
semua tak bisa mendatangkan kembali...
ku bangga bisa memiliki walau ada akhir,, bukan selamanya,,,