Cari Blog Ini

Jumat, 16 November 2012

Kebahagiaanku


Aku bahagia saat melihatmu
Melihat wajahmu yang begitu ceria
Saat kau sedang tersenyum bahagia

Dan senyumanmu menutup episode hari kita...

Ketika tanpa sungkan kau bicara padaku
Tidak berjarak,dan tidak terhalang batas waktu
Kau berkeluh kesah padaku
Lalu aku punya banyak alasan untuk memelukmu...

Bahagiaku adalah bersama keluargaku
Selain aku bahagia saat bersama denganmu
Kau sangat menanggapi ceritaku
Sebab aku tidak suka jika kau seperti orang bisu...

Kebahagiaanku penuh dengan arti
Bahagiaku memiliki banyak definisi
Mungkin ini hanya sekedar puisi
Karena jangan-jangan kau tak tahu pasti...

Kamis, 01 November 2012

HIDUP ADALAH......



Tantangan yang harus di Hadapi,
Anugerah yang harus di Terima,
Pertandingan yg harus di Menangkan,..

Tugas yg harus di Selesaikan,
Cita-Cita yg harus di Capai,
Misteri yg harus disingkap Kebenarannya,..

Janji yang harus di Penuhi,
Teka Teki yg harus di Pecahkan,
Lagu yang harus di Nyanyikan,
dan Hidup adalah Keindahan yang harus di Syukuri...

Sabtu, 27 Oktober 2012

Dampak Negatif Menggunakan Blackberry.


Blackberry adalah gadget yang populer dikalangan orang-orang muda yang mempunyai gaya dan trend. Namun dibalik kepopuleran gadget ini tersimpan sisi negatif yang patut diwaspadai oleh penggunanya :) hehe....
Menurut pengamatan saya, nih dia beberapa hal negatif yang diitiimbulkan oleh penggguunaan Blackberry. Dan satu hal lagi saya ngeposting tulisan ini bukan berarti saya gak mampu beli BB, jangankan BB, Mobil Jaguar terbaru pun saya mampu membelinya.. hehee
Post ini cuma iseng dan lucu-lucuan aja, dan sekalian buat para pembaca yang terkhusus pengguna BLACKBERRY harap menyimak dengan seksama Dampak Negatif Menggunakan Blackberry.

1. Rela disuruh antri, semakin panjang semakin tenang, gak menunjukkan gejala
kekesalan sama sekali.

2. Yang tadinya ngedumel saat macet, sekarang tenaaaaang.

3. Berharap kena lampu merah berulang-ulang. Kalo lampu berubah jadi ijo malah
kesel. Tetep nekad jawabin email/chatting.

4. Sering diklaksonin orang lain, sampe disaranin pasang stiker di belakang mobil
"harap sabar, BlackBerry user".

5. Waktu BAB jadi tambah lama. Padahal isinya udah kosong tapi tetep aja nongkrong.

6. Tidur miring nungguin pasangan sambil BB di tangan. Kejar target ngabisin baca
email.

7. Suka senyum-senyum sendiri.

8. Gak konsen kerja.

9. Bangun pagi yang pertama dicari BB dulu bukan yang lain.

10. Waktu diajak ngobrol orang tetep maksa jawab email/chatting. Cuek. Padahal yang
ngajak ngobrol itu kadang bossnya sendiri.

11. Lebih senang disupirin daripada nyetir sendiri. Rela naik busway biar gak usah
nyetir.

12. Jadi jarang marah tapi jadi sering dimarahin orang karena diajak ngobrol gak
nyambung.

14. Kalo anaknya rewel langsung nunjukkin BB nya buat menghibur.

15. Sering lupa mencet tombol lift. Harusnya naik malah turun. Belum lagi kebablasan
lantainya.

16. Kalo ngantri di bank pake nomor antrian, pas dipanggil di speaker gak denger.
Pas kepala liat monitor kaget. Waks! Harus ambil antrian ulang. Tapi tetep
tenaaaaang.

17. Langganan koran dan majalah masih tertumpuk rapi tak terbaca.

18. Sering kejedug karena kalo jalan mata tertuju ke layar BB.

19. Bikin tangan ga pernah kosong. Walaupun ga chatting, tetep aja BB di tangan! Ga
bisa taro di kantong, tas.. uda settingannya gitu. BB kejait di tangan.

20. Kalo di tempat umum suka panik nyari stop kontak. Batere sekarat.

21. Karena Terlalu serius baca,sampek-sampek agan" lupa kalo nomer 13-nya
nda ada.

22. Jaman dulu pas makan.. Sendok di tangan kanan & Garpu tangan di kiri, kalo sekarang ? Sendok di kanan? BB di kiri.

Selasa, 23 Oktober 2012

Izin aku....



Ijinkan aku menyayangimu
Walau diri ini
Tak dapat memiliki

Dan ijinkan aku menjagamu
Walau hanya pada setiap
Untaian do'a-do'a ku

Kusadar...
Cinta tak harus memiliki
Aku pun juga sadar
Siapa pula diri ini
Hanya bagaikan si punggung merindukan rembulan
Sampai kapan pun juga
Semua itu hanyalah harapan

Tapi apa yang mustahil bagi TUHAN.....

Aku percaya indah pada akhirnya

Jumat, 12 Oktober 2012

Update....Smadav 2012 Rev. 9.1 Oktober 2012 Plus Crack

Tetapi sebelumnya, saya menyarankan anda untuk tetap memberikan donasi kepada SMADAV, agar menjadi antivirus yang lebih baik. Key ini saya berikan hanya untuk kepentingan pribadi. TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN!!.

Smadav 2012 Rev. 9.1 : Penambahan database 552 virus baru, Pembersihan khusus untuk beberapa virus yang menyebarluas di Indonesia saat ini, penyempurnaan teknik heuristic dan pendeteksian autorun.inf pada auto-scan flashdisk, Start-up RTP yang lebih cepat, dll.

Apabila Agan dan Sista smadaver sudah menginstal Smadav Pro versi sebelumnya. Sobat sekalian cukup melakukan update saja, sehingga tidak harus melakukan intal ulang kembali Smadav Rev 9.1. Software Antivirus Smadav Rev 9.1 ini sudah menjadi Pro tanpa harus instal ulang. Tetapi dalam proses update tersebut akan menghasilkan Smadav Rev 9.1 yang ter-blacklist.

Disini Saya pun akan menjelaskan bagaimana Cara Menghilangkan Blacklist Smadav 9.1 Pro, Apabila sobat mengalami Blacklist oleh Smadav. Trik ini bisa sobat gunakan untuk menghilangkan Tanda Bajakan yang terdapat pada Smadav sobat, dan menyebabkan layar atau tampilan dari antivirus Smadav punya sobat menjadi Hitam. Silahkan sobat ikuti langkah-langkah dibawah ini :

TIPS Jika Terkena BLACKLIST :

1. Pastikan Smadav di PC/Laptop sobat tidak aktif (Klik kanan pada ikon Smadav di System Tray dan klik Exit ).
2. Klik Start > Run lalu ketik 'REGEDIT' atau tekan logo Windows & R secara bersamaan lalu ketik REGEDIT untuk menjalankan registry editor.
3. Lalu buka HKEY_CURRENT_USER > Software > Microsoft > Notepad pada registry editor.
4. Kemudian cari “lfPitch?ndFamily”, “lfPitch?ndFamily2?", atau “lfPitch?ndFamily3?", klik kanan pada value tersebut dan klik Delete dan Yes (Hapus semua value yang namanya lfPitch?ndFamily). Selanjutnya buka direktori C:\Program Files\Smadav dan klik 2 kali pada file “SM?RTP.exe” untuk menjalankan Smadav. (Warna Smadav sudah kembali menjadi hijau)
5. Masukkan kembali data (NAMA & SERIAL) diatas ke kolom Registrasi pada tab Setting di Smadav.



Download Smadav Oktober 2012 +Crack DISINI

Rabu, 10 Oktober 2012

Dermaga sepi


Melarung terhempas deburan manja..
Biduk berkembang...
Tertampar desir semilir pawana..
Terpercik riak gelombang..
Asin nya kian pedihkan lebam merajam..

Oh...

Bahtera...
Bahtera ku tak berkemudi..
Arungi Samudra rasa pesona..
Tanpa terbersit arah terbaca..
Kemana kan labuhkan sampan..
Kala semburat senja hampir tenggelam....

Oh...

Dermaga..
Dermaga sepi nan sunyi..
Akan kah padamu jua ku kembali..
Sandarkan sampan sampan tepian...
Kala lelah layar terbentang...
Menentang deru badai kehidupan..

Duhai . . .

Dermaga..
Dermaga sunyi labuhan hati..
Usah meratap sesalkan diri..
Karena sepimu bukan tak berarti...

Rabu, 03 Oktober 2012

Rahasia Menangani “Consider Replacing Your Battery” Pada Windows 7

Bagi Anda pengguna laptop dengan sistem operasi Windows 7, cepat atau lambat Anda pasti akan mendapatkan notifikasi “consider replacing your battery” disertai dengan munculnya tanda silang merah di ikon baterai yang ada di system tray. Notifikasi yang muncul ketika Windows 7 “menganggap” baterai laptop Anda sudah saatnya diganti.

Perlu diketahui bahwa notifikasi ini muncul ketika Windows 7 mendeteksi bahwa kapasitas baterai laptop Anda sudah kurang dari 40% kapasitas seharusnya, dan karenanya sudah selayaknya diganti. Namun demikian, sudah banyak laporan dari pengguna Windows 7 di berbagai pelosok dunia yang menyatakan bahwa kadangkala Windows 7 salah dalam mendeteksi kapasitas baterai laptop. Bahkan pernah ada seorang pengguna yang sudah mengganti baterai laptopnya dengan yang baru namun masih tetap mendapatkan notifikasi ini.
Terlepas dari akurat tidaknya Windows 7 dalam mendeteksi kapasitas baterai laptop, rasanya kita sepakat bahwa baterai laptop adalah barang yang mahal. Jadi selama masih bisa digunakan dengan baik (walaupun sudah kurang dari 40% kapasitas ideal), ya tidak perlu diganti. Saya pribadi beranggapan bahwa selama baterai laptop masih bisa bertahan di atas 30 menit maka belum saatnya diganti.
Apabila Anda mengalami masalah “consider replacing your battery” seperti di atas, Anda tidak perlu panik ataupun buru-buru merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli baterai laptop baru. Ada suatu cara sederhana untuk menghilangkan notifikasi yang mengganggu tersebut. Berikut langkah-langkahnya:
  • Charge baterai anda sampai full (99% – 100%), setelah itu matikan laptop Anda. Sampai tahap ini jangan dulu cabut charger-nya.
  • Hidupkan laptop Anda lalu tekan F8 berulang-ulang sampai muncul menu Advanced Boot Options. Pilih Safe Mode.

Setelah sudah masuk ke dalam Windows Safe Mode, barulah cabut charger baterai laptop Anda
  • Biarkan saja laptop menyala sampai mati sendiri karena baterainya benar-benar habis. Sangat disarankan untuk tidak mengoperasikan laptop Anda selama proses ini. Biarkan saja sampai laptop mati sendiri.
  • Setelah mati, pasang kembali charger laptop Anda, lalu nyalakan kembali laptop Anda dengan normal. Hasilnya…semua kembali normal! Notifikasi “consider replacing your battery” dan tanda silang merah di icon baterai tidak muncul lagi.


Teknik di atas pada dasarnya adalah suatu cara untuk mengkalibrasi kapasitas baterai laptop Anda. Dengan menjalankan laptop mulai dari kondisi awal baterai penuh (kapasitas 100%) sampai benar-benar habis (kapasitas 0%), maka Windows 7 jadi “tahu” kapasitas sebenarnya (real capacity) dari baterai laptop, dan secara otomatis men-setting ulang parameter-parameter yang berkaitan dengan baterai laptop tersebut.
Cara ini sudah dicoba ke 2 laptop berbeda, yaitu HP dan Acer, dan terbukti keduanya berhasil dengan sukses. Jadi, Anda sekarang tidak perlu bingung lagi apabila mendapat notifikasi “consider replacing your battery” di laptop Anda.
Catatan
Berdasarkan penjelasan engineer Windows 7 dalam salah satu rilis resmi di website Microsoft, dijelaskan bahwa sebenarnya notifikasi ini awalnya diniatkan untuk menjadi salah satu fitur andalan di Windows 7 (hal ini tidak ada di Windows XP ataupun Windows Vista), yang tujuannya adalah untuk memberi tahu pengguna bahwa baterai laptopnya sudah aus dan karenanya sudah waktunya diganti.
Namun pada kenyataannya, banyak pengguna Windows 7 yang merasa terganggu dengan munculnya notifikasi ini. Sebagian ada yang memperdebatkan bahwa batas (threshold) 40% dinilai terlalu besar mengingat pada kapasitas 30%-an dari kapasitas ideal pun baterai laptop umumnya masih sanggup bertahan sekitar 1 jam, dan ini dirasa masih cukup memadai bagi pengguna laptop. Selain itu harga baterai laptop yang lumayan mahal membuat banyak pengguna enggan mengganti baterai laptopnya kecuali kalau sudah benar-benar rusak.
Namun tak sedikit pula yang menganggap “fitur” ini sebagai bug, mengingat banyaknya kasus dimana Windows 7 terbukti salah dalam mendeteksi kapasitas sebenarnya dari baterai laptop. Saya pribadi termasuk yang menganggap hal ini sebagai bug! Mengapa? Karena ketika laptop HP saya mendapat notifkasi ini saya melakukan pengujian dengan men-charge baterai sampai penuh kemudian masuk ke Windows normal (bukan Safe Mode) lalu memilih option Power Saver dan mendiamkannya.
Hasilnya, hanya dalam waktu 48 menit laptop saya sudah mati (baterai habis). Ketika sudah saya kalibrasi dan notifikasinya sudah hilang, saya lakukan hal yang sama. Saya charge sampai penuh kemudian masuk Windows normal lalu memilih Power Saver dan mendiamkannya. Hasilnya sungguh berbeda! Butuh waktuh 1 jam 24 menit sebelum akhirnya laptop saya mati karena daya di baterai habis. Jadi ada beda sekitar 40 menit disini, dan menurut saya selisih 40 menit ini sungguh sangat signifikan.
Kesimpulannya: Microsoft nampaknya memang masih harus banyak kerja keras untuk memperbaiki bugconsider replacing your battery” ini.


Kamis, 27 September 2012

Doa & Usaha

Kalau dia memang jodohku,
Dekatkanlah..
Tapi kalau dia bukan jodohku,
Jodohkanlah..
Jika dia tidak berjodoh denganku,
Maka jadikanlah kami jodoh..

Kalau dia bukan jodohku,
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain
Selain aku…

Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku,
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain..
Biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku..

Dan saat dia tidak memiliki jodoh,
Jodohkanlah kami kembali…

Kalau dia jodoh orang lain,
Putuskanlah!
Jodohkan dengan diriku..

Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
Biar orang itu ketemu jodoh dengan yang lain dan kemudian
Jodohkanlah ia denganku..
Amin..

Remaja


Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.

Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja

Perkembangan fisik

Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).

Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).
Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme di sini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain” (Papalia dan Olds, 2001). Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.
Personal fabel adalah "suatu cerita yang kita katakan pada diri kita sendiri mengenai diri kita sendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar" . Kata fabel berarti cerita rekaan yang tidak berdasarkan fakta, biasanya dengan tokoh-tokoh hewan. Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar adanya tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip Elkind menjelaskan “personal fable” sebagai berikut :
“Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil [karena perilaku seksual yang dilakukannya], atau seorang remaja pria berpikir bahwa ia tidak akan sampai meninggal dunia di jalan raya [saat mengendarai mobil], atau remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs] berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.
Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri, merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku berisiko yang dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993). Umumnya dikemukakan bahwa remaja biasanya dipandang memiliki keyakinan yang tidak realistis yaitu bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinan mengalami bahaya itu.
Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik remaja maupun orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-destructive). Mereka juga mengemukakan adanya derajat yang sama antara remaja dan orang dewasa dalam mempersepsi self-invulnerability. Dengan demikian, kecenderungan melakukan perilaku berisiko dan kecenderungan mempersepsi diri invulnerable menurut Beyth-Marom, dkk., pada remaja dan orang dewasa adalah sama.

Perkembangan kepribadian dan sosial

Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).
Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).
Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993; Papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya (Conger, 1991).

Ciri-ciri Masa Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
    1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
    2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
    3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
    4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
    5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Tugas perkembangan remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :
  • memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
  • memperoleh peranan sosial
  • menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
  • memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
  • mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
  • memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
  • mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
  • membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).
Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.

Beberapa isu perkembangan remaja: seksualitas, harga diri, orientasi masa depan, konsumsi, keluarga

Sumber Pustaka

Aaro, L.E. (1997). Adolescent lifestyle. Dalam A. Baum, S. Newman J. Weinman, R. West and C. McManus (Eds). Cambridge Handbook of Psychology, Health and Medicine (65-67). Cambridge University Press, Cambridge.
Beyth-Marom, R., Austin, L., Fischhoff, B., Palmgren, C., & Jacobs-Quadrel, M. (1993). Perceived consequences of risky behaviors: Adults and adolescents. Journal of Developmental Psychology, 29(3), 549-563
Conger, J.J. (1991). Adolescence and youth (4th ed). New York: Harper Collins
Deaux, K.,F.C,and Wrightman,L.S. (1993). Social psychology in the ‘90s (6th ed.). California : Brooks / Cole Publishing Company.
Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (1990). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill.
Hurlock, E. B. (1973). Adolescent development. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.
Monks, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (1991) Psikologi perkembangan : Pengantar dalam berbagai bagiannya (cetakan ke-7). Yogya: Gajah Mada University Press.
Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill
Rice, F.P. (1990). The adolescent development, relationship & culture (6th ed.). Boston: Ally & Bacon
Santrock, J.W. (2001). Adolescence (8th ed.). North America: McGraw-Hill.

Rekomendasi referensi
Rice, F.P. 2010. The Adolescent: Development, Relationships, and Culture (13th Edition)
Santrock, J.W. 2009. Adolescence (ed. 13)