Engkau laksana musim semi,
menyentuhku dan mendekapku
dengan sarat kasih.
Membelaiku bersama lentiknya
... jemari jiwamu yang selalu
ramah kelembutan.
Kau laksana dewi-dewi
surga penebar senyum
saat kelamku menyelimuti,
kaulah mahkota anggurku
walau ku tak bersinggasana
memainkan peran sebagai
diriku di atas altar permenungan
dalam nyata.
Kau hiasi benakku dengan
mutiara fikiranmu,
menjulurkan pangkal
apresiasi kecintaan atas kami
dalam kita.